Sejarah

By MI PLUS WALISONGO 07 Apr 2014, 13:10:57 WIB

SEJARAH BERDIRINYA MI PLUS WALISONGO TRENGGALEK

Tepat tanggal & Juni 2000 (berdasarkan akta notaris), didirikanlah Madrasah Ibtidaiyah Plus Walisongo yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh Departemen Agama Kabupaten Trenggalek (Dewan Pendiri MI Plus Walisango), yang terdiri dari

1. Drs. H. Marsono Adnan

2. Drs. Edy Yusuf

3. Drs. H. Syamsuri

4. Drs. H. Moh. Anwar

5. Drs. H. Nursjamsu

6. Drs. Djureni

7. Titik Susiorti, A. Ma.

8. Zahirotun Nisak, SE

9. Siti Mustanginah, A. Mo

Pada perkembangannya para tokoh tersebut kemudian masuk dalam struktur Dewan Pembina sekaligus Pengurus Yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Wali Songo Kantor Departemen Agama Kabupaten Trenggalek. Nama "Wali Songo" didasarkan pada jumlah tokoh pendiri yang sambilan (Jowa: sango) orang, sekaligus terinspirasi dari nilai-nilai perjuangan dakwah Islam para wali songo dalam menyebarkan ajaran Islam dan meningkatkan peradaban umat manusia. Sedangkan kata "Plus" dimaksudkan sebagai nilai tambah dari segi kualitas pendidikan dengan mengkolaborasikan perpaduan kurikulum Dinas Pendidikan dan Departemen Agama serta beberapa muatan tambahan yang belum ada di lembaga pendidikan lain.

Langkah awal setelah pendirian secara resmi, adalah melakukan sosialisas penerimaan peserta didik baru kepada internal keluarga Departemen Agama dan relasi terdekat serta publikasi ke beberapa elemen masyarakat yang dipandang potensial untuk berani mempercayakan pendidikan putra-putrinya di sebuah lembaga baru yaitu MI Plus Walisongo.

Alhamdulillah, pada tahun perdana di tahun pelajaran 2000/2001, MI Plus Walisongo memperoleh peserta didik baru sejumlah 22 anak, diasuh tenaga pendidik terdiri dari dua guru PNS DPK, den satu GTT Yayasan, serta satu PTT Yayasan

Prestasi siswa maupun prestasi lembaga baik akademik dan nonakademik pun mulai bermunculan mulai tingkat lokal hingga regional. Perkembangan yang menggembirakan ini sudah tentu berefek pada peningkatan kepercayaan masyarakat dan animo orangtua untuk menyekolahkan anaknya di MI Plus Walisongo. Hal itu menyebabkan pada tahun pelajaran 2006/2007 pihak madrasah sudah menerapkan sistem seleksi penerimaan peserta didik beru mengingat daya tampung kelas yang terbatas dibandingkan jumlah pendaftar yang masuk. Ini menjadi peluang sekaligus tentangan pinak madrasah untuk mempertahankan kemajuan yang telah dapat diwujudkan.

Walhasil, saat ini MI Plus Walisongo telah menjadi lembaga pendidikan pilihan nenior satu di Trenggalek, yang keberadaannya tidak saja diperhitungkan lembaga-lembaga pendidikan lain, namun telah mengubah iklim pendidikan menjadi sebuah kompetisi sehat yang menuntut sekolah-sekolah lain untuk terus melakukan inovasi layanan.

Agar MI Plus Walisongo tetap bisa eksis dan dipercaya masyarakat maka madrasah selalu meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan terhadap peserta didik. Hingga tahun pelajaran 2024/2025 ini MI Plus Walisongo telah memiliki siswa sejumlah 712 anak yang terbagi dalam 25 rombongan belajar, 41 pendidik, dan 10 tenaga kependidikan, dengan status madrasah terakreditasi A.